LAWOROKU.COM, MUNA BARAT- Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-74, Pemerintah Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara menggelar lomba permainan tradisional Kalego dan Tarik Tambang.
Rangkaian acara yang akan berlangsung sepanjang Agustus ini, dibuka Pj Bupati Mubar La Ode Butolo di Lapangan Wamelai, Kelurahan Wamelai, Kecamatan Lawa Desa, Minggu (11/8/2024).
Pertandingan olahraga dan juga lomba permainan tradisional yang diikuti para pegawai di lingkungan Pemkab Mubar serta berbagai stakeholder.
Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tampil sebagai panitia kegiatan.
Sebanyak 10 tim yang berasal dari beberapa wilayah di Muna Barat beradu ketangkasan dan kelihaian memainkan tempurung. Setiap tim terdiri dari 4 orang dan bermain dalam sebuah arena persegi.
Adapun teknis permainan dimulai dengan pengundian dimana dua orang dari tim berbeda akan memegang dan membenturkan tempurung kelapa lalu membiarkannya jatuh ke tanah. Tempurung yang jatuh dalam posisi terbuka akan menjadi pemain pertama.
Jika posisi sama maka akan terus diulang hingga posisi berbeda. Selanjutnya, tempurung dari pemain kedua disusun pada jarak yang telah ditentukan.
Sedangkan pemain pertama berbaris membelakangi dengan mengapit tempurung pada kedua kakinya.
Empat pemain secara bergiliran akan melompat dan melepaskan tempurung hingga mengenai tempurung lawan. Jika tepat mengenai milik lawan pada percobaan pertama maka mendapatkan 2 poin.
Namun, jika meleset akan diulang dari lokasi jatuhnya tempurung. 1 poin akan didapatkan saat berhasil mengenai tempurung lawan pada percobaan kedua.
Dalam satu sesi permainan terdapat dua babak. Perhitungan poin diakumulasi dari babak pertama dan babak kedua. Skor tertinggi akan keluar menjadi pemenang.
Pada kejuaraan se-Muna Barat ini, Kelurahan Wamelai dan Desa Latugho bersaing di babak final. Kelurahan Wamelai keluar sebagai juara pertama dengan total skor 74 poin.
Juara kedua diduduki oleh Desa Latugho dengan total skor 35 poin. Posisi ketiga diraih oleh Desa Sawerigadi yang mengumpulkan 45 poin. Sedangkan peringkat keempat jatuh kepada Desa Madampi dengan total jumlah poin 41.
Para pemenang akan mendapat apresiasi berupa piala dan uang tunai.
Salah satu panitia mengungkapkan harapan agar kegiatan ini terus dilestarikan, “Dengan adanya kegiatan ini, kalau bisa dilanjutkan terus karena permainan ini sebagai permainan tradisional yang harus dilestarikan kembali.”