Ditulis Oleh: Molesara
Penulis adalah Pendiri Lembaga Pemerhati Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara (Lepnaker Sultra).
LAWOROKU.COM- Kambara, sebuah kawasan yang telah dikenal lama sebagai penghasil buah-buahan dan sayur-sayuran, memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan yang tidak hanya menyuplai kebutuhan lokal, tetapi juga berkontribusi dalam skala regional.
Sejak kedatangan masyarakat transmigrasi, daerah ini sudah memiliki reputasi sebagai pusat produksi pertanian yang tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Muna Barat, tetapi juga mampu mengekspor hasil pertaniannya ke kota-kota besar di sekitar, seperti Bau-Bau dan Kendari.
Keunggulan ini menjadi peluang emas yang sayang jika tidak dikelola dengan baik, terlebih dengan hadirnya kepemimpinan baru di Kabupaten Muna Barat dengan terpilihnya La Ode Darwin dan Ali Basa sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2025-2029.
Memang, selama ini masyarakat Kambara sudah dikenal sebagai petani yang fokus pada tanaman buah dan sayuran, mulai dari tomat, cabai, kacang panjang, hingga berbagai jenis buah tropis. Namun, untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memastikan ketahanan pangan, dukungan dari pemerintah daerah sangat diperlukan. Inilah momen yang tepat bagi pemerintah Muna Barat untuk memberi perhatian lebih kepada petani Kambara, dengan memberikan akses pada teknologi pertanian modern, sistem irigasi yang lebih baik, dan pelatihan bagi petani agar mereka bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian mereka.
Mengingat bahwa daerah ini memiliki tanah subur dan iklim yang mendukung, potensi untuk menjadikan Kambara sebagai lumbung buah dan sayuran sangatlah besar. Program pemberdayaan petani yang terintegrasi dengan pasar dan akses ke pembiayaan yang lebih mudah dapat mengoptimalkan hasil pertanian, sehingga Kambara tidak hanya menjadi pemasok untuk daerah sekitarnya, tetapi juga bisa menjangkau pasar nasional, bahkan ekspor.
Dengan adanya visi nawacita La Ode Darwin dan Ali Basa untuk mengembangkan potensi pertanian di Muna Barat, penulis percaya bahwa Kambara bisa menjadi model lumbung pangan yang menginspirasi daerah lainnya. Pembangunan sektor pertanian berbasis pemberdayaan masyarakat lokal, pelatihan dan pendampingan petani, serta penciptaan pasar yang stabil akan menjadi kunci kesuksesan dalam mewujudkan cita-cita ini.
Maka dari itu, Kambara memang sudah saatnya untuk menjadi lebih dari sekadar kawasan penghasil buah dan sayuran lokal. Dengan perencanaan yang matang dan dukungan pemerintah, Kambara bisa menjadi pilar utama ketahanan pangan di Kabupaten Muna Barat, bahkan menjadi contoh sukses pengembangan sektor pertanian di Indonesia Timur.